TANAH DATAR - Bermain skuter listrik di objek wisata Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat kini tengah menjadi primadona baru. Meski tergolong baru, para pengunjung bahkan rela menunggu antrean agar bisa menikmati sensasi berkeliling dikawasan tersebut.
Tidak hanya digemari dari kalangan generasi milenial dan anak-anak saja, para orang tua pun tampak ikut mencoba wahana baru tersebut.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Veri Kurniawan saat ditemui di Pagaruyung mengatakan skuter listrik tersebut merupakan salah satu anak usaha Perumda yang diberi nama "TD Scooter" bertujuan untuk menarik wisawatan.
TD scooter hadir di Istano Basa Pagaruyung sebagai fasilitas bahwa Istano Pagaruyung itu tidak hanya terfokus pada spot-spot di depan saja tapi juga sampai ke belakang Istano.
"Makanya TD scooter hadir sebagai salah satu fasilitas agar tempat dibelakang kawasan Istano Pagaruyung bisa di akses sehingga ada potensi-potensi lain kedepannya yang bisa dimaksimalkan, baik oleh Perumda sendiri maupun bagi masyarakat ataupun dari pemerintah daerah, " kata dia
Veri mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, Perumda Tuah Sepakat memiliki tekad menjadi trigger bagi pariwisata di Kabupaten Tanah Datar dan bekerjasama dengan dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) setempat.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
Sebagai trigger, pihaknya akan fokus pada produk-produk atau kegiatan pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh wisatawan namun belum terlalu diminati atau digemari oleh swasta.
Karena pada dasarnya wisatawan untuk datang dan menetap di Tanah Datar butuh fasilitas yang sesuai dengan mereka, sementara swasta menghadirkan inovasi, menghadirkan sebuah tempat, fasilitas dan infrasutuktur.
Salah satunya yang dirasa penting untuk menarik wisatawan ke Istano Pagaruyung itu dengan menduplikasi bermain Scooter listrik yang lebih dahulu viral di ibukota Jakarta dan Yogyakarta dan mencoba membawanya ke Tanah Datar.
"Setelah dicoba dan hamdulillah antusias dari milenial terutama anak-anak suka dengan hal seperti ini, dan mereka itu banyak ke sini mengelilingi istana dan berfoto-foto, " katanya.
Dalam sehari, TD Scooter biasanya diminati atau disewa sampai 100 pengunjung bahkan lebih dari itu disaat hari libur. Bagi pengunjung yang ingin menikmati diberikan waktu 15 menit dengan biaya sewa sebesar Rp20 ribu.
Dari segi keamanan TD Scooter memiliki tiga kecepatan, untuk kecepaan paling tinggi mencapai 25 kilo per jam, dan biasanya hanya digunakan oleh kru atau orang dewasa saja.
Kemudian untuk kecepatan menengah memiliki kecepatan 20 kilo per jam dan kecepatan paling bawah dengan maksimal kecepatannya 15 kilo perjam. Untuk kecepatan terendah biasanya digunakan untuk kalahgan anak-anak.
"Jadi dari segi keamanan, pada tahap awal kami mengedukasi dengan kecepatan awal, dan kita ajarkan mengerem memulai dan menambah kecepatan. Juga kedepan kita akan bekerjasama dengan asuransi disetiap pembelian karcis TD Scooter maka sudah tercover mereka dengan asuransi, dan ini tinggal MoU saja, " katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk kedepannya direncanakan akan ada penambahan unit dan penambahan tempat di destinasi seperti di tempat yang memiliki pemandangan alam yang bagus, serta kontur jalannya juga cocok untuk bermaian scooter.
Penambahan lokasi tersebut direncanakan ada di pusat kota Batusangkar, di kawasan Lapangan Cindua Mato dan juga di Teksas atau di sawah kariang.
"saya sudah coba dan tempatnya juga bagus, dan kami lagi memikirkan infarastruktur pendukung juga penambahan unit yang memiliki daya baterei yang lebih lama karena kontur jalannya yang sedikit tanjakan hingga memerlukan baterei yang cukup kuat, " pungkasnya.
Salah seorang pengunjung Objek wisata Istano Basa Pagaruyung yang sedang menikmati scooter listrik, Silvia mengatakan adanya sewa
scooter menjadi pengalaman yang berbeda bagi pengunjung di Istano.
"Dengan adanya scooter ini memudahkan masyarakat untuk mengelilingi Istano Basa Pagaruyung, " katanya.(JH)