Nagari III Koto Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian

TANAH DATAR - Pemerintah Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar melaksanakan pelatihan pengelolaan limbah pertanian bagi masyarakat didaearah setempat untuk dijadikan menjadi bahan yang bernilai guna.

Pelatihan tersebut akan dilangsungkan selama lima hari 20-24 Juni dan telah dibuka secara resmi oleh Camat Rambatan yang diwakili Kasi Tata Pemerintahan Ernofi, SH Senin, (20/6/2022).

Baca juga: Wakil Gubernur : Orang jujur, disiplin dan pekerja keras paling berpeluang untuk sukses

Ernofi mengatakan kepada seluruh peserta agar mengikuti pelatihan dengan baik guna tergalinya ilmu yang dibutuhkan, dan iharapkan kepada Pemerintah Nagari III Koto agar mewadahi dan menggali potensi apa saja dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG).

Selain itu pelatihan yang dilakukan agar dievaluasi baik implementasi oleh kelompok masyarakat, maupun kajian permasalahan sebagai kendala implementasi serta mengupayakan untuk membidik aspek-aspek yang bisa dikembangkan ke depan.

Baca juga: Mata Uang Digital, Isu Hangat di Finance Track G20

Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian Tanah Datar Rina Permatati, S. Pt, mengatakan limbah pertanian yang sejauh ini menjadi hal remeh yang bahkan berpotensi memicu permasalahan lingkungan di Nagari III Koto dapat berguna terutama sebagai pakan pendukung untuk ternak.

Limbah pertanian itu sendiri meliputi kulit buah, bungkil, jerami, dan sayur-sayuran yang sudah tidak termanfaatkan  manusia.

Baca juga: Jalan Kurun - Palangka Raya Rusak, Masyarakat Gumas Demo Ke DPRD Kalteng

“Diharapkan melalui pelatihan ini dan sentuhan teknologi tepat guna dapat menjadikan limbah-limbah tersebut bermanfaat untuk pakan ternak, ” katanya.

Ia menjelaskan, pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam semua usaha peternakan baik ternak ruminansia maupun ternak unggas.

Baca juga: Pemprov Sumbar Resmi Luncurkan Super Apps Sumbar Madani

Besarnya pengaruh pakan terhadap produksi menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk pakanpun tidak bisa dianggap ringan, sekitar 60-80  persen dari keseluruhan biaya produksi ditentukan oleh faktor biaya pakan.

Kemudian efisiensi terhadap pengolahan pakan mempunyai arti yang sangat penting guna menekan biaya pakan.

Baca juga: Dirgahayu ke-22 DWP Sumbar, Gelar Senam Massal dan Aneka Lomba

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti bahan pakan yang relatif mahal dengan bahan yang relatif murah namun tetap memperhatikan nilai gizi dan ketersediaan bahan pengganti. (JH).